Denews.id Soppeng-Pemerintah Kabupaten Soppeng menggelar rapat paripurna peringatan hari jadi Soppeng ke 764 Tahun.Acara ini di ruang rapat paripurna DPRD Soppeng pada Rabu (26/03) dihadiri oleh Bupati dan wakil Bupati Soppeng H.Suwardi Haseng-Ir.Selle KS Dalle, forkompinda, Camat, Kepala desa, Lurah.
Hadir pula Bupati Bone, Barru, Anggota DPRD Kota Palopo, para anggota Forkopimda dan undangan lainnya.
Peringatan hari jadi Soppeng (HJS) ke 764 ini juga dihadiri oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, secara virtual.
Kali ini, rapat paripurna peringatan hari jadi Soppeng ke 764 di buka secara resmi oleh ketua DPRD Kabupaten Soppeng, Andi Muhammad Farid.
Pada kesempatan itu, Andi Muhammad Farid membacakan sejarah singkat hari jadi Soppeng dan asal mula nama Soppeng.
Lantas, bagaimana sejarah singkat Soppeng ? Nah untuk lebih jelasnya, simak berikut sejarah singkatnya
Sejarah singkat Hari Jadi Soppeng dan
asal mula nama Soppeng
Nama Soppeng tercantum dalam sastra Bugis tertua La Galigo yang berbunyi :
“Iyyana sure puada adaengngi Tanae Ri Soppenfg, nawalaina Sewo-Gattareng, No’ni Mabbanua Tauwe Ri Soppeng, Naiyya Tau Sewo'E Riaseng Tau Soppeng Riaja, Iyya Tau Gattareng:E Iyyana Riaseng Tau Soppeng Rilau”.
Berdasarkan naskah lontara tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk tanah Soppeng mulanya datang dari dua tempat yaitu Sewo dan Gattareng.
Pengangkatan Datu pertama Kerajaan Soppeng
Dalam lontara tertulis bahwa jauh sebelum terbentuknya Kerajaan Soppeng telah ada kekuasaan yang mengatur jalannya pemerintahan, namun suatu waktu terjadi suatu musim kemarau panjang yang menimbulkan kemiskinan sehingga terjadi kekacauan dimana-mana.
Kala itu, tampillah Arung Bila mengambil inisiatif mengadakan musyawarah besar yang dihadiri 30 orang Matoa dari Soppeng Riaja dan 30 orang Matoa dari Soppeng Rilau.
Sementara musyawarah berlangsung, tiba-tiba 2 (dua) ekor burung Kakatua memperebutkan setangkai padi, sehingga musyawarah terganggu dan Arung Bila memerintahkan untuk menghalau burung tersebut dan mengikuti kemana mereka terbang.
Burung Kakatua tersebut akhirnya sampai di Sekkanyili dan di tempat ini lah ditemukan seorang berpakaian indah sementara duduk diatas batu, yang kemudian bergelar Manurungnge ri Sekkanyili.
Disitulah terjadilah mufakat dari 60 tokoh masyarakat untuk mengangkat Manurunge ri Sekkanyili atau Latemmamala sebagai pemimpin yang diikuti dengan ikrar sambil memegang segenggam padi, Latemmamala berikrar dengan mengangkat sumpah diatas batu yang di beri nama LAMUNGPATUE, dengan mengucapkan kalimat yang artinya:
”Isi padi tak akan masuk melalui kerongkongan saya , bila berlaku curang dalam melakukan pemerintahan selaku Datu Soppeng".
Saat itulah Latemmamala menerima pengangkatan dengan gelar Datu Soppeng, sekaligus sebagai awal terbentuknya Kerajaan Soppeng.
Perumusan Hari Jadi Soppeng
Dengan memperhatikan kejayaan sejarah Soppeng di masa lalu, serta memperhatikan masukan dari berbagai pemerhati sejarah agar ditetapkan Hari Jadi Soppeng, maka dilaksanakanlah seminar sehari pada tanggal 11 Maret 2000, yang dihadiri oleh pakar budayawan, seniman, ahli sejarah, tokoh masyarakat, alim ulama, generasi muda, dan LSM, dengan kesepakatan bahwa berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Backward Counting, maka Hari Jadi Soppeng dimulai sejak pemerintahan To Manurungnge ri Sekkanyili atau Latemmamala Tahun 1261.
Hasil kesepakatan tersebut diusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng untuk dibahas dalam Rapat Paripurna untuk ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Hari Jadi Soppeng.
Penetapan Hari Jadi Soppeng
Dari hasil rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng Tanggal 12 Maret 2001, ditetapkan dan disahkan Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 09 Tahun 2001, Tanggal 12 maret 2001, bahwa Hari Jadi Soppeng jatuh pada tanggal 23 Maret 1261.
Perjalanan pemerintahan Swapraja dan Swatantara Kabupaten Soppeng
Selama perjalanan sejarah pemerintahan swapraja di Soppeng dengan sistem pemerintahan kerajaan, Soppeng telah dipimpin oleh 36 (tiga puluh enam) raja atau datu dengan raja/datu pertama La Temmamala yang bergelar Manurunge Ri Sekkanyili yang memerintah sekitar tahun 1261 sampai dengan 1286 dan Raja/Datu terakhir H.Andi wana matinroe ri tengngana Soppeng yang memerintah tahun 1940 sampai dengan Tahun 1957.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi, maka Daerah Swapraja Soppeng berubah status menjadi daerah tingkat II yang dipimpin oleh Kepala Daerah (KDH), dan sampai saat ini telah mengalami 15 (lima belas) kali pergantian pimpinan daerah, serta 10 (sepuluh) kali pergantian pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Raja (Datu Soppeng) yaitu :
1.La Temmamala ManurungngE ri Sekkanyili
(1261-1286).
2.La Macinna (1286-1311).
3.Lamba (1311-1336).
4.We Tekkawanua (1336-1361).
5.La Makkanangnga (1361-1386).
6.La MakarellaL (1386-1411).
7.La Pawiseang (1411-1436).
8.La Pasompoi SorompaliE (1436-1461).
9.La Mannuga Towakkareng Mattinro ri Tanana (1461-1486).
10.La’de MabolongngE Mattinro RI Tanana
(1486-1511).
11. La Sekkati MallajangngE ri Agelleng
(1511-1536).
12.La Mataesso Puang LipuE PatolaE
(1536-1561).
13.La Mapaleppe Patolae PatolaE
(1561-1586).
14.Beowe PatolaE (1586-1611).
15.La Tenri Bali MattinroE ri Addatunna
(1661-1654).
16.We Adang MattinroE ri Madello
(1654-1666).
17.Tenri Senge MattinrroE ri Salassana
(1666-1696).
18.La Patao Ranreng To Mattinroe ri Naga Uleng (1696-1714).
19.La Pada Sejati MattinroE ri Beula
(1714-1721).
20.La Pareppa MattinroE ri Somba Opu
(1721-1727).
21.La Pada Sejati MattinroE ri Beula
(1727-1727).
22.Batari Toja MattinroE ri Luwa
(1727-1737).
23.La Oddang ri U MattinroE ri Musuna
(1737-1742).
24.Batari Toja MattinroE ri Luwu
(1742-1744).
25.La Temma Senge MattinroE ri Mallimongan (1744-1746).
26.La Tongeng MattinroE ri Launa
(1746-1747).
27.La Mappajanci MattinroE ri Launa
(1747-1765).
28.La Mappapoleonro MattinroE ri Launa
(1765-1820).
29.Tenri Awaru MattinroE ri Launa
(1820-1840).
30.Tenri Yampareng MatinroE ri Barugana
(1840-1849).
31.La Unru MattinroE ri Tengngana Soppeng (1849-1850).
32.La Onrong MatinroE ri Tengngana Soppeng (1850-1858).
33.To Lempeng MattinroE ri Tengngana Soppeng (1858-1878).
34.Abd. Gani MattinroE ri PakkasaloE
(1879-1895).
35.St. Sainab MattinroE ri PakkasaloE
(1895-1940).
36.H. Andi Wana MattinroE ri Tengngana Soppeng (1940-1957).
Kepala Daerah/Bupati Soppeng dan Wakil Bupati Soppeng, yaitu :
1.H. A.Wana
Tahun 1957 s.d 1960
Bupati KDH
2.Andi Mahmud Petta Pangulu
Tahun 1960 s.d 1964
Bupati KDH
3.A.M. Amin Daeng Situru
Tahun 1964 s.d 1965
Pj. Bupati
4.H.A.Made Alie
Tahun 1965 s.d 1979
Bupati KDH
5.Jamaluddin Muhammadong
Tahun 1979 s.d 1984
Bupati KDH
6.Drs.H.Umar Lakunnu
Tahun 1984 s.d 1990
Bupati KDH
7.H.Abbas Sabbi, SH
Tahun 1990 s.d 1995
Bupati KDH
8.Drs.H. A. Paeruddin Saisal
Tahun 1995 s.d 2000
Bupati
Drs.H.M. Arsyad Kale, ,M.si
Tahun 1999 s.d 2000
Wakil Bupati
9.Drs. H. A. Harta Sanjaya Razak
Tahun 2000 s.d 2005
Bupati
Drs.H.Syarifuddin Rauf, ,M.si
Tahun 2000 s.d 2005
Wakil Bupati
10.Drs.H. A.Soetomo, M.SI
Tahun 2005 s.d 2010
Bupati
Drs. A.Sarimin Saransi, M.Si
Tahun 2005 s.d 2010
Wakil Bupati
11.Drs.H. A.Soetomo, M.SI
Tahun 2010 s.d 2015
Bupati
H. Aris Muhammadia
Tahun 2010 s.d 2015
Wakil BupatI
12.Drs.H.Tautoto.T.Ranggina,
M.Si , Tahun 2015 s.d 2016
Pj. Bupati
13.H.A.Kaswadi Razak, SE.
Tahun 2016 s.d 2021
Bupati
Supriansa, SH. MH
Tahun 2016 s.d 2021
Wakil Bupati
14.Idham Kadir Dalle, S.Sos, M.Si
27 September 2020 s.d 4 Desember 2020
Pjs. Bupati
15.Drs. H. Andi Tenri Sessu, M.Si
18 Februari 2021 s.d 25 Februari 2021
Plt. Bupati
16.H. A. Kaswadi Razak, SE.
Tahun 2021 s.d 2025
Bupati
Ir. H. Lutfi Halide, MP
Tahun 2021 s.d 2025
Wakil Bupati
17.SUWARDI HASENG, SE
Tahun 2025 s.d Sekarang
Bupati
Ir. SELLE KS DALLE
Tahun 2025 s.d Sekarang
Wakil Bupati
Pimpinan DPR-GR / DPRD, yaitu :
1.H. Ambo Dalle
Tahun 1958 s.d 1963
2.M. Saleh Muchtar, BA
Tahun 1963 s.d 1970
3.H. Abu Bakar Kadir
Tahun 1971 s.d 1977
4.H.A.Musradi Paki
Tahun 1977 s.d 1987
5.Ombang Soedibyo
Tahun 1987 s.d 1997
6.H. Hakum Zainuddin
Tahun 1997 s.d 1999
7.H.A.Mappajanci, BA
Tahun 1999 s.d 2004
8.H.A.Kaswadi Razak, SE
Tahun 2005 s.d 2014
9.Hj.A.Patappaunga
Tahun 2014 s.d 2019
10.H. Syahruddin M.Adam, S.Sos, MM
Tahun 2019 s.d 2024
11.H.A.Muhammad Farid, S.Sos
Tahun 2024 s.d Sekarang
"Demikianlah sekilas sejarah singkat Hari Jadi Soppeng dengan harapan dapat memotivasi masyarakat untuk bekerja keras dengan semangat.
"Resopa Temmangingi Namalomo Naletei Pammase Dewata”
"Masseddi Ada Nagau , Yassimaturusi Deceng Mallebang'E.
”Ri Yoloi Na Patiroang, ri Tengnga Na Si Raga-raga , ri Monrina Na Pampiri ”, Siwata Menre Tessirui Noo,"kata Andi Muhammad Farid.