Denews.id Soppeng-Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Soppeng mengikuti bimbingan teknis (Coaching) terkait Indeks Perubahan Harga (IPH) dan Nilai Tular Petani (NTP) di Badan Pusat Statistik Provinsi Sulsel, Jum'at( 21/6).
SKPD Kabupaten Soppeng didampingi oleh Kepala BPS Kabupaten Soppeng Muhlis bersama jajarannya selaku pendamping dalam Bimtek Perhitungan IPH dan NTP.
Wakil Bupati Soppeng Lutfi Halide mengatakan bahwa tujuan coaching ini adalah untuk memberikan pengetahuan teknis kepada SKPD dalam hal menghitung secara cermat IPH dan NTP di Kabupaten Soppeng.
"Data IPH yang valid dan NTP yang riil, menjadi indikator dalam melihat laju perkembangan inflasi di daerah”, katanya.
Ia pun mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran BPS, baik BPS Kabupaten , maupun BPS Provinsi yang telah bersedia melatih para SKPD Kabupaten Soppeng.
Lutfi Halide meminta jika ada gejolak harga bahan pangan, khususnya kebutuhan pokok di pasar segera koordinasi dengan pihak BPS mengambil langkah-langkah strategis untuk pengendalian inflasi.
"Kita menganalisis di segmen mana kita perlu intervensi, apakah dipasokan, atau distribusi bahan pangan ke pasar.Dengan koordinasi antara Pemkab dan BPS, saat ini Kabupaten Soppeng berhasil mencapai deflasi 1,06 persen," ungkap Lutfi Halide.
Kepala BPS Provinsi Sulsel Aryanto, sangat mengapresiasi kedatangan para SKPD Kabupaten Soppeng untuk memperdalam pengetahuan teknis terkait data- data statistik untuk menekan laju inflasi.
Ia pun, memaparkan secara teknis perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Perubahan Harga (IPH), dan Nilai Tukar Petani (NTP).Karena ketiga indikator tersebut sangat menentukan nilai inflasi di daerah.
Aryanto mengatakan bahwa mempertahankan nilai inflasi dengan baik, Soppeng hanya perlu menjaga 20 jenis bahan pangan yakni, beras, tepung terigu, tahu mentah, daging ayam ras, minyak goreng , udang, pisang, cabai rawit, telur ayam ras, gula pasir, ikan kembung, susu bubuk balita, bawang merah, bawang putih, mie instan, susu bubuk, cabai merah, daging sapi, tempe dan jeruk.
“Untuk Kabupaten Soppeng hanya perlu menjaga bahan pangan ini tidak bergejolak harganya, sehingga inflasi tetap terjaga dengan baik,"pintah Aryanto.(Rls)