Denews.id Soppeng- Satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Soppeng saat ini sedang menerapkan E Tilang (e-TLE) , bagi para pelanggar lalu lintas.
Kapolres Soppeng AKBP Dr H Muhammad Yusuf menjelaskan, saat ini pihaknya baru menggunakan sistem e-TLE mobile hand Held untuk melakukan penilangan kepada pelanggar.
Kata Muhammad Yusuf,sistem e-TLE mobile Hand Held digunakan untuk merekam pelanggaran dengan memanfaatkan perangkat smart gadget yang terintegrasi dengan data ETLE Nasional.
"Aplikasi itu akan di sematkan di HP anggota kepolisian lalu lintasnuntuk merekam pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Soppeng,"jelas Yusuf, Kamis (11/1).
Bagi para pelanggar yang terekam, akan dikirimkan surat konfirmasi penilangan yang ditujukan ke alamat rumah masing-masing.
Pembayaran denda kemudian dilakukan melalui Bank, kepolisian telah bekerjasama dengan bank BRI untuk pembayaran denda melalui Briva.
Setelah menerapkan e-TLE Hand Held, Polres Soppeng juga berencana akan menerapkan e-TLE Mobile On Board, yakni dengan menyematkan kamera e-TLE di kendaraan Polantas.
"Untuk e-TLE dengan menggunakan kamera statis, masih butuh proses, karena anggarannya juga belum ada, dan membutuhkan anggaran yang besar,"kata mantan Kapolres Palopo ini.
Namun , penerapan sistem tilang elektronik (e-TLE) di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Hal itu, dikarenakan minimnya sosialisasi tentang penerapan sistem tilang e-TLE yang dilakukan Kepolisian Resor polres Soppeng.
Seorang pengguna jalan Asriadi mengingatkan, Kepolisian seharusnya melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat tentang penerapan tilang e-TLE.
"Minimnya sosialisasi tentang penerapan sistem e-TLE membuat masih ada masyarakat yang tidak paham dan mengerti cara kerja tilang elektronik ini,"ungkapnya.(*)
