Denews.id Soppeng-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Soppeng bekerjasama BBGP Sulsel menggelar lokakarya 7 "Panen Hasil Belajar" Program pendidikan guru penggerak angkatan VIII di Aula kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng pada Sabtu ,(2/12).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng Andi Sumangerukka mengatakan , bahwa sejak diluncurkannya pogram guru Penggerak di Merdeka Belajar pada episode 5 Tahun 2020 , Kabupaten Soppeng sudah menghasilkan guru penggerak sebanyak 179 orang yang tersebar dari angkatan 2, 5, 7 dan 8 yang saat ini sedang melakukan lokakarya Panen Hasil Belajar.
"Untuk angkatan 9 saat ini sedang menjalani pendidikan, begitupun angkatan 10 dan 11 baru mengikuti proses seleksi awal.Sementara program Guru Penggerak akan berakhir di angkatan 13 di akhir Tahun 2024,"katanya.
Andi Sumangerukka menyampaikan, pada Tahun 2021- 2022 Kabupaten Soppeng berhasil meraih penghargaan dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Selatan sebagai Kabupaten terbaik untuk pengelolaan program Guru Penggerak.
"Untuk Tahun 2023 Kabupaten Soppeng tetap bertahan sebagai Kabupaten yang tertinggi persentase sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka yaitu 99,87% dan masuk urutan 5 Nasional sebagai Kabupaten dengan jumlah aktivasi akun pembelajaran tertinggi," jelasnya.
Sementara kepala Balai Besar Guru Penggerak Sulsel melalui Yusfin Pasapan menyampaikan bahwa program pendidikan guru penggerak menjadi program prioritas Kemendikbudristek yang bertujuan untuk memberikan kompetensi guru penggerak kepada para guru.
"Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut, dituntut untuk menyelesaikan 3 modul yaitu paradigma dan visi guru penggerak, praktik pembelajaran yang berpihak pada murid dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah,"ungkapnya.
Sedangkan, Bupati Soppeng H Andi Kaswadi Razak menyebutkan, persiapan menuju Indonesia Emas di Tahun 2045, maka diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia mulai sekarang. Sehingga, dengan adanya pelatihan guru penggerak, para pengajar dapat menimba ilmu kembali secara sistematis.
"Meski tugas guru begitu berat, tetapi para guru memiliki tugas yang begitu penting dalam mewujudkan generasi unggul Indonesia. Dengan demikian, guru penggerak diharapkan menjadi pemimpin- pemimpin pendidikan di masa depan,"harap Andi Kaswadi.(*)