Denews.id SOPPENG-Tim penilai verifikasi Provinsi Sulsel Imran Nur melakukan verifikasi lapangan di BPP Mallanroe Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng , Selasa(21/3/).
Tim verlap disambut oleh Kadis DTPHPKP Ir Andi Fajar, Inovator Sutasoma Ariyadin Arif beserta Kepala BPJS Ketenagakerjaan Soppeng Lucky Julianto.
Ir Andi Fajar mengatakan kunjungan tim verlap ini untuk mengumpulkan bukti atau data otentik dan kebenaran inovasi ini berjalan sesuai fakta di lapangan.
Menurutnya, munculnya inovasi ini, pemerintah harus hadir dan jangan lalai untuk memberikan pelayanan yang prima, mudah dan tidak berbelit-belit terkait perlindungan keselamatan kerja bagi petani.
"Petani selama ini tidak pernah disentuh,sehingga inovasi Sutasoma bekerja dengan BPJS ketenagakerjaan sangat tepat untuk hadir secara mandiri untuk memberikan kesejahteraan,"kata Ir Andi Fajar.
Sementara inovator Sutasoma Ariyadin Arif memaparkan, bahwa selayang pandang keunikan inovasi Sutasoma adalah model kolaborasi yang terintegrasi, sistematis non APBD yang pertama di Sulsel bahkan di Indonesia.
"Inovasi juga dapat mengerakkan roda perekonomian secara makro di Desa dengan melihat jumlah uang yang beredar di masyarakat yang telah melakukan klaim sebesar 2,4 milyar selama kurun waktu 2 Tahun berjalannya,"ungkap Ariyadin Arif.
Dikatakan Ariyadin Arif, manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sangat besar bagi ,sementara petani cukup membayar 16.800/bulan.
"Petani memperoleh jaminan kecelakaan,santunan kematian 42 juta sampai 70 juta plus beasiswa," ungkap Ariyadin Arif diiyakan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Soppeng Lucky Julianto.