Denews.id JAKARTA-Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menjadi pemateri Nasional mengenai strategi dan upaya Pemprov dalam penyelesaian permasalahan tumpang tindih IGT (sinkronisasi) di rapat kerja Nasional kebijakan Satu Peta oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di Hotel Borobudur Jakarta pusat, Selasa 4 Oktober 2022 kemarin.
Dalam kurun waktu satu Tahun (2021-2022)Sulsel berhasil menurunkan secara drastis angka ketidaksesuaian tatakan dari 47.993 Ha(44,7 persen)menjadi 1.380 Ha (0,03 persen).
Dalam rapat ini dihadiri 30 Kementerian Lembaga, 34 Provinsi, Ratusan Pemerintah Kabupaten /Kota dan 20 perguruan Tinggi, mitra pembangunan dan asosiasi.
Rakernas ini menjadi Key Note Speaker Menko Perekonomian Airlangga Hartarto,pemateri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)Hadi Tjahjanto; Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita,Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Informasi Geospasial Kemenko Perekonomian Aris Marfai.
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan Pemprov Sulsel terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan Satu Peta dan penyelesaian permasalahan tumpang tindih pemanfaatan lahan.
Menurut Andi Sudirman Sulaiman ,untuk menurunkan permasalahan tatakan ini Pemprov Sulsel telah melakukan revisi untuk Perda RTRW dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi Sulawesi-selatan Tahun 2022-2041.
"Ini menjadi Perda RTRW pertama hasil terintegrasi RZWP3K dan UU Cipta Kerja.Hal ini menjadi salah satu faktor pendukung penyelesaian ketidaksesuaian peta dapat lebih cepat dan runut,"kata Andi Sudirman Sulaiman.